selevel(bukan sekelas lo) lebih tinggi dari sodaraku itu. Sodaraku itu sangat dimanja, anak tunggal pula, sehingga apa maunya selalu dituruti ortunya. Ya biar aja, bukan urusanku kan, lagian itu kan anak mereka jadi mo dimanja kaya apa ya hak ortunya lah. Aku cuma numpang, jadi ya jelaslah ada perbedaan perlakuan. aku dah bersyukur banget ada yang mo nyekolahin dan ngasi tumpangan tempat tinggal.
Sejak kedua ortuku almarhum, hidupku sangat terlunta2 tergantung dari belas kasihan kerabat
ortuku. Aku tinggal pindah2 tergantung kepada siapa yang mau menampung
aku, sekolahku menjadi berantakan. Anak lain menyelesaikan skolah level
pertama dalam 6 tahun, aku baru selesai 8 tahun, ya ngerti kerna yang mo
nanggung kontinyu sekolahku gak ada. Ya dijalani aja, sehingga sekarang
aku yang paling tua dikelasku. Badanku mungil dengan kulit yang tidak
putih, tapi kata cowokku aku seksi banget dengan tidak berkulit warna
putih. Tokedku juga mungil, proporsional dengan tinggi-berat badanku.
Cowokku sudah mahasiswa, makanya dia yang memperkenalkan nikmatnya
ranjang kepadaku, aku menjadi ketagihan untuk mereguknya setiap kali
kita ketemu.
Lagian cowokku itu pinter banget melakukan tugasnya dalam memuaskan
napsuku yang selalu berkobar kalo aku ada didekatnya. Sungguh aku
sangat menikmati kehangatan dari laki-laki itu. Merasakan tangan cowokku
meraba raba dan menjilat jilat nonokku, meremasi toketku dan aku
meremas remas kontolnya dan melumatnya lalu ngentotlah kita.
Aku di rumah selalu pakai pakaian seadanya, hanya bercelana yang
bener2 pendek. Kadang aku tak pakai cd dan bh, juga bajuku tanpa lengan
sehingga ketekku yang mulus kelihatan. Itulah sebabnya cowokku bilang
aku tu sexy sekali, dan dia selalu napsu kalo ketemu aku. Memang aku
bebas dirumah omku, aku tinggal dibagian belakang dari rumah besar si
om, sehingga aku mo ngapain juga gak da yang ngurus. Kamarku gak kecil2
amat si, ada kamar mandinya didalem, jadi aku gak repot kalo mo pipis pa
eek. Si om taunya mbayari sekolahku dan memenuhi kebutuhan dasarku.
Uang saku aku dikasi juga biar gak banyak. Kalo gak da keperluan aku
jarang ngumpul di rumah besar sehingga aku lebi sering menyendiri
dikamarku. Makanya cowokku bebas aja kalo dateng kerumah, kamu selalu
ngobrol di kamarku kalo gak kemana2, sehingga jelaslah aku selalu
terangsang sekali kalo cowokku memulai aksinya.
beberapa hari terakhir ada seorang bapak2, yang rutin dateng
kerumah untuk memberi les piano buat sodaraku, sehingga kalo ada les
kedengaran tang ting tung suara piano yang gak keruan. Namanya, kita
sebut saja dengan si om, umurnya 40an, orangnya cakep, rambut ikal,
kumis tipis dan badannya atletis, suka banget aku ngeliatnya.
Kadang-kadang dia curi-curi pandang kemulusan pahaku dan ketekku. Aku
merasakan kalau dia tertarik dengan tubuhku, akupun senang masih bisa
menarik perhatian laki-laki laen, karena akhir2 ini cowokku mulai pindah
kelain hati, mendekati temen sekolahku yang lebih bahenol dari aku. Aku
pengen dicumbu si om, dipeluknya dan diraba raba. Sering kulihat
tonjolan celananya kupikir kontolnya pasti lumayan besar, rupanya dia
terangsang melihat pahaku dan aku pun ikut terangsang kalau
membayangkannya.
Sungguh aku kepingin meremas benda menonjol di selangkangannya itu
dan kuingin dia meremas remas punyaku, tapi gimana caranya? Lagian gak
selalu kalo dia ngasi les aku ketemu, karena seperti yang sudah aku
bilang aku jarang kerumah besar kalo gak da keperluan. Aku punya ide,
kenapa gak aku pura2 liat sodaraku latihan piano aja, paklikku si gak
keberatan selama aku gak minta dilesin piano juga. Saat pas dia datang
kerumah aku coba merangsangnya dengan dudukku yang agak seksi sambil
kusilangkan kakiku sehingga celanaku makin tertarik ke atas dan pahaku
yang putih mulus makin banyak kelihatan. Kadang kubuka sedikit kakiku
sehingga cdku kelihatan, dia meliriknya dan menikmati kemulusan pahaku.
Kulihat tonjolan celananya makin menonjol rupanya dia terangsang juga.
akupun dalam hati senang juga dia tertarik melihat kemulusan tubuhku
tapi dia tidak berani bereaksi selanjutnya atau dia mungkin sungkan dan
tak berani takut aku tak mau. Ya kerna gak ada reaksi selain celananya
dibagian selangkangan yang menggembung, aku ya diem aja, rasanya usahaku
menarik perhatian si om dah maksimal, tapi dianya adem2 aja, ya udah.
Suatu sore dia datang ke rumah. Padahal paklik sekeluarga sedang
keluar kota, tentunya sodaraku ya ikut ortunya lah. Aku menyambutnya
dirumah besar, karena pembantu bilang si om dateng nyari aku. “Kok
dateng om, kan lagi pada keluar kota, mangnya om gak tau ya”. “Tau kok”.
“Kok dateng juga, mangnya mo ngasi les gratis buat Inez”. “Mau di lesin
juga toh”. “Gak kok om, becanda, siapa yang mo bayarin?”. “Buat abege
secantik kamu gratis deh”. “Gak enak ma paklik nantinya om”. “Ya
sekarang ja aku ajarin kamu maen piano, kan gak da orang dirumah”. “Cuma
sekali diajarin mana bisa om, tu sodaraku yang dah sekian lama om lesin
ja masi tang ting tong gak keruanan”. “Ya anak segitu kan bosenan,
awalnya ja menggebu, sekarang ya gimana kalo dia gak mo latihan ndiri
dirumah, ya gak da kemajuannya”. “Om dah bilang ke paklik”. “Dah bolak
balik, tapi ya gitu gak da folo ap nya, paling kalo sesinya abis ya
udahan lesnya, padahal dah beli pano mahal2 gini”. “Piano kaya gini
mahal ya om”. “Ya lumayanlah, mau gak diajarin, sini duduk sebelah aku”.
Dia menarik tangaku untuk duduk disebelahnya. Bangku untuk maen piano
memang gak besar sehingga aku duduk merapat ke dia. Ketika kulirik, dia
lagi memelototi pahaku dari dekat, terdengar napasnya memburu, aku pun
semakin senang saja. Pura-pura aku menggaruk pahaku dan selangkanganku
supaya dia makin terangsang. “Napa, banyak nyamuk ya”. “Gak kok”. “Tu
garuk2, diselangkangan lagi”. “Gatel aja, alergi ma om kali”, jawabku
becanda. “Wah kalo alergi kudu aku yang ngegarukin, biar alerginya
ilang”. “Katanya mo ngajarin piano, kok sekarang mo ngegarukin Inez”.
“abis kamu sexy banget si, padahal masi umur abege banget ya”. “mangnya
napa kalo Inez sexy?” “Ya aku napsu lah”. Wah kliatan aslinya sekarang
dia, rupanya dia sungkan ma paklik makanya sok cuek. Aku ngerti napa kok
dia dateng sore ini, sengaja pengen ngegelutin aku kayanya, hihi geer
ya.
Tiba-tiba tanganku dipegangnya dan diajaknya aku duduk disofa, aku
disuruh duduk di samping nya, tanganku masih dipegangnya telapak
tanganku diremasnya. Tangannya mulai meraba lenganku dan mengelus
elusnya, enganku dielusnya naik ke atas sampai belahan ketekku dan mulai
diciumnya pundakku. Aku terdiem ngerasain, elusannya makin nikmat
kurasakan dan terangsang aku dibuatnya. Karena aku diem, dia makin
berani, dia mulai mencium belakang ketekku dan dia coba mengangkat
tanganku supaya dia dapat mencium ketekku. ”oh oh geli om, jangan”,
desahku kegelian. dia tetap memaksa mengangkat tanganku lalu ketekku
diciumnya dibenamkannya hidungnya dalam-dalam sambil menghirup aroma
ketekku. ”Nez, harum lo ketekmu dan mulus lagi, aku senang sama
ketekmu”, rayunya sedangkan aku kegelian dan terangsang, enak juga
ketekku diciumnya.
Dia tak puas-puasnya terus mencium ketekku.
”sudah dari pertama ketemu kamu aku pengen merasakan ketekmu, aku
terangsang kalau sedang lihat ketekmu” katanya lagi. Dia mulai meraba
raba toketku yang tak pakai bh dan diciumnya leherku pipiku terus
kebelahan dadaku,aku menggelinjang nikmat dan menahan geli. Terus dia
mencium toketku yang masih terbungkus baju, lalu tangannya lewat bawah
bajuku mulai masuk ke arah toketku dan dia meremasnya langsung,
diremasnya makin kuat dan aku merasa kesakitan. “Jangan keras2 dong om,
atit”, desahku manja. “Abis aku gemes ngeremes toket kamu”.
“Kan kecil om”. “Tapi proporsionallah ma badan kamu yang imut
ngegemesin”. “Tapi napsuin kan…” “Banget”. ”Aahh…om om geli aku,
sudah…sudah…geli om!” desahku mengerang nikmat. Mendengar eranganku dia
makin bernapsu meremas toketku kiri dan kanan. Napasnya makin memburu
dan dia mencium pipiku. Diciumnya terus pipiku dan aku makin pasrah
saja, bibirku mulai dikecupnya dan dilumatnya. aku pun tak tahan
membalasnya. Lidahku dilumatnya. Tanganku merangkul erat di belakang
kepalanya. Aku dan dia makin napsu sambil satu tangannya meraba raba
paha bagian dalam hampir dekat selangkangan dan cdku. “Kamu dah pinter
banget ciuman Nez, latihan ma cowok kamu ya”. “He eh”, cuma itu yang
keluar dari mulutku, napsu mulai menguasai aku, lagian dah lama aku gak
ngerasain kenikmatan ini sejak cowokku pindah kelaen hari, ya cowokku
gak mo lagi ma aku ya suka2 dialah, aku gak maksain dia tetep ma aku.
“slangkangan kamu napsuin deh Nez, aku jilat ya”. Aku kebelet pipis
rasanya. ”om Inez pipis dulu, kebelet banget nih!”. Di kamar mandi
kulihat cdku sudah banyak cairan nikmatku, nonokku kusabuni sampai
bersih biar nanti kalau dicium wangi baunya. Aku pun tak pakai cd lagi.
Cd kukantongin ja. Ganti dia sekarang mau pipis. Ketika dia kembali ke
sofa, aku disuruh duduk di pangkuannya dan tanganku disuruh merangkul
pundaknya karena dia mau mencium ketekku. Terasa kontolnya tegang dan
hangat tertekan bokongku, enak juga dipangku, terasa kontolnya berdenyut
di bawah nonokku.
ketekku diciumnya dan dibenamkannya hidungnya
dalam-dalam sambil menghirup aroma ketekku yang harum. Dia sungguh
menikmati kelembutan dan harumnya ketekku. “Ketek kamu lembut dan
merangsang sekali deh”. . Aku juga menikmati rangsangan ini dan senang
ketekku dicium ciumnya sambil tangannya mulai meraba raba selangkanganku
lagi, nyelip ke balik celpenku dan menyentuh tepi nonokku yang sudah
tak ber cd. “Kamu dah napsu banget ya Nez, sampe cd kamu lepasin, biar
gampang aku kilik2 ya”. Aku tersipu mendengarnya. Perasaan geli
bercampur nikmat ketika selangkanganku dielus elusnya dengan lembut.
kubuka kakiku supaya dia bisa lebi leluasa meraba nonokku. kuarahkan
tangannya ke nonokku, lalu dirabanya dan dielus elus, aku menggelinjang
keenakan dan tak sadar aku mendesah sambil pantat kugoyang goyang makin
menekan kontolnya dengan nonokku. Tangannya mulai meraba itilku dan
ditekannya sambil dipilin pilin geli. Jarinya mulai meraba bibir dalam
nonokku yang semakin basah, aku makin menggelinjang dan mendesah nikmat.
“Aahhh…om, enak om cepet dimasukin om aaahh…aahh” aku mendesis keenakan
sambil kaki kurapatkan dan kubuka menahan kegelian di nonokku. ”Nez,
enak ya, sudah mo keluar ya, mau aku jilat nonoknya,boleh ya?” bisiknya
di telingaku
Mendengar bisikannya aku makin tak tahan lalu kulumat bibirnya dan
lidahku diisep nya. Tangannya tak masuk-masuk ke nonokku hanya meraba
raba bibirnya dan itilku. Lalu aku disuruh turun dari pangkuannya dan
duduk di sofa dan dia duduk di bawah mau mencium dan menjilat nonokku.
aku malu nonokku sudah basah lagi dan banyak cairannya, ”om Inez cebok
dulu ya, nonok Inez basah”. “Gak usah Nez, yang basah gitu lebi napsuin
aromanya” Kakiku dibukanya satu dinaikkan ke sofa sekarang nonokku
terasa terbuka lebar tapi masih pakai celana. Diciumnya pahaku kiri
kanan terus paha bagian dalam dekat selangkanganku. Aku makin merinding
nikmat dan merintih keenakkan. Nikmat rasanya selangkanganku kena
hembusan napasnya, selangkanganku
diciumnya lama sekali. “sejak ketemu kamu pertama kali aku dah
ngarepin kesempatan kaya gini nez”. “Inez juga suka kok ma om, tapi
omnya acuh gitu”. “Ya belon saatnya lah ketika itu, kan ada paklik
kamu”.
celanaku dibuka ritslutingnya dan diturunkan sampe ke dengkul. aku
mengangkangkan kakiku sehingga nonokku lebi bebas menantang untuk dicium
dan dijilatnya. Dipandangnya dengan napsu nonokku yang diliputi bulu2
kriting cukup banyak, mengairahkan untuk dijilat, lalu mulai diciumnya.
hidungnya masuk kesela sela bibir nonokku sambil digesek gesek naik
turun. Aku menggelinjang geli dan nikmat. “oh enak sekali…dijilat
sekarang dong om” pintaku merajuk kepingin lidahnya bermain di dalam
nonokku. Tapi dia masih asik mencium nonokku, tak puas-puasnya dia
mereguk aroma nonokku. ”Nez, nonok kamu harum dan hangat, aku senang
bisa cium nonokmu,” katanya membuatku makin terangsang saja. Lalu dia
mulai menjulurkan lidahnya dan disapunya bibir nonokku. itilku
dikulumnya. Sungguh nikmat rasanya mau pipis rasanya. nonokku berdenyut,
lidahnya mulai masuk ke dalam nonokku, aku mengangkat pantatku supaya
makin dalam lidahnya masuk. aku makin menggelinjang dan merinding
seluruh tubuhku merasakan kenikmatan ini. Nonokku makin basah karena
banyaknya cairan yang keluar dan makin diisepnya cairan nonokku dan
direguknya dengan nikmat. “Gurih banget rasanya Nez”. Tak puas-puasnya
diamenjilati nonokku. Aku pun makin mengelinjang, pahaku mengapit
kepalanya saking tak tahannya dan aku orgasme, langsung disedotnya
cairanku. “Om baru dijilatin ja dah nikmat gini ya, palagi kalo….” “Kalo
apa Nez”. “Kalo om masukin”. Nonokku terasa panas dan agak perih
sedikit. dominoqq
Setelah puas melumat nonokku, aku disuruhnya meremas remas kontolnya,
ganti dia duduk di sofa aku duduk di sampingnya sambil meremas remas
kontolnya tapi masih diluar celananya. Terasa sudah tegang dan besar.
Dia mendesah desah, “enak Nez, pinter kamu”.Kepingin aku melihat
kontolnya dan meremasnya langsung, kumasukkan tanganku ke celananya dan
kulepas berikut cdnya.
Kontolnya besar, kepalanya seperti helm tentara
dan berwarna keunguan, kulitnya agak coklat tidak hitam. kuremas dan
kukocok pelan. “Om gede banget kontolnya”. “Mangnya ****** cowok kamu
kecil ya”. “Gede juga si rasanya, tapi gak da papanya dibanding ma om
punya”. “Wah kamu dah pengalaman banget urusan ranjang ya”. Kontolnya
terasa hangat di tanganku, lubangnya kuraba terasa basah dan dia makin
mendesah keenakan. Akupun ikut terangsang dan nonokku terasa berkedut
kepingin dimasuki ****** gedenya.
“Diemut dong Nez”. Kujilat kepala kontolnya, terasa asin. Kocokan
tanganku jalan terus, pelan kumasukkan kepala kontolnya ke mulutku dan
kuemut pelan, dia menggelinjang keenakan, “Nez nikmat banget emutanmu”.
Gak percuma aku dilatih ma cowokku urusan ginian, skarang aku praktekin
ke dia. lidahku menjilat jilat kepalanya, kulumat dengan bibirku dan ku
keluar masukin sambil disedot dan kuputar putar. Dia mengelinjang dan
mendesah, “gila nikmatnya”. Disuruhnya aku berhenti karena mau orgasme
tapi aku tetap mengemutnya supaya aku dapat merasakan orgasmenya di
mulutku. Kontolnya makin tegang dan panas berdenyut, dia makin
menggelinjang dan mendesah dan akhirnya terasa pejunya menyemprot dalam
mulutku, terus kusedot supaya tuntas keluarnya. ”Aduh Nez, enak sekali
emutanmu sayang, nikmat sekali, blajar ma cowok kamu ya”. Aku cuma
ngangguk.
Dia mencium pipiku dengan sayang, dia kurangkul sambil kubisiki aku
sayang dan mau jadi pacarnya. “Trus cowok kamu dikemanain”. “Dia pindah
kelaen hati om”. “wah jablay dong kamu ya, pantes kamu menggebu2 gitu
napsunya”. aku dipeluknya dan pipiku diciumnya dengan mesra kubalas
dengan rangkulanku.
bibirku dilumatnya, lidahku diisepnya. Sambil
lidahnya masuk kumulutku mencari liurku lalu diteguknya dengan napsu,
terasa kontolnya sudah tegang lagi. “Om kuat amir, baru ja ngecret
dimulut Inez dah ngaceng lagi”. “pengen ngecret di nonok kamu soale Nez,
bole kan”. kuraih kontolnya dan kuremas remas. Dia kembali mencium
ketekku. Hidungnya dibenamkan menikmati aroma ketekku yang lembut tak
berbulu. Aku menggelinjang kegelian nikmat, lalu tangannya mulai meraba
raba pahaku terus naik membelai selangkanganku. ”Om ayo om ngentot di
kamar Inez ya, Inez pengin ngerasai ****** om”. Dia segera merapikan
celananya, akupun juga. Kami berjalan menuju ke kekamarku di bagian
belakang rumah.
Kuajak dia masuk kamarku dan aku merebahkan di tempat tidur dengan
kaki kubuka lebar menantangnya. Dia mulai mencium pahaku dari bawah
sampai naik ke selangkanganku. Diciumnya dengan napsu selangkanganku
digesek geseknya hidungnya ke selangkanganku sambil menghirup aromanya
yang katanya amat mengairahkan. “aku lepasin ya celana kamu”, katanya
sambil melepas kancing celana pendekku, menurunkan ritsluitingnya dan
meloloskannya dari tubuhku. Kuangkat pantatku supaya celanaku gampang
dilepas. Diciumnya dan dibenamkan hidungnya ke nonokku seraya menghirup
aroma vaginaku yang selalu kurawat.
“Jembut kamu banyak juga ya Nez”.
“masak si segini banyak om”.
“Ya bisa dibilang lebatlah, gak heran napsu
kamu gede gini”.
“mangnya apa hubungannya om”. “Biasanya kalo cewek
jembutnya lebat napsunya gede, kaya kamu gini Nez. “Eemmm…
emmm, enak dan
wangi hangat!” katanya sambil kembali mencium nonokku. hidungnya masuk
ke belahan nonokku tak perduli sudah banyak lendirku makin bernapsu dia
menciumnya.”Non0k kamu rapet banget Nez, jarang dipake cowok kamu ya”.
“Sering kok om, tiap ktemuan pasti Inez dia entotin”. lidahnya kembali
menjilat jilatnya. ”ooooh ommm eenaaak, jilat terus ooh!!” aku meracau
keenakan.
Mulai lidahnya menjilat dari bawah dekat anusku. “Aaw…aw…geli ah
om!!” aku kegelian kena lidahnya terus menelusuri belahan nonokku, ke
bawah lagi makin dekat anusku naik lagi sambil bibirnya melumat bibir
nonokku. Nikmat sekali, sekarang anusku dijilat jilatnya lidahnya
bermain main lama di sana. Serasa melayang aku kegelian dia tak merasa
jijik menjilat anusku. Jilatannya menyebabkan aku makin mendesah
keenakan. Kakiku kupegang rapat nempel di dadaku sehingga nonokku makin
menonjol dan merekah lidahnya mulai masuk dan menjilat jilat di dalam,
lendirku makin banyak keluar. Pantatku diganjalnya dengan bantal supaya
aku tak capek. lendirku yang makin banyak keluar diisepnya sampai habis.
Sekarang dia mau aku mengemut kontolnya lagi. dia naik dan
mengangkangi kepalaku. diganjalnya kepalaku dengan bantal. Kujilat
kepalanya dulu dan lobang kencingnya dia meringis kegelian kena
jilatanku. Kemudian kuemut emut kontolnya dengan lahap, kuurut dengan
bibirku sambil lidah ku menjilat jilat, kukocok dengan tanganku pelan
supaya dia tambah enak. Terasa kontolnya makin keras. Lalu aku minta
gaya 69 saja karena nonokku kepingin dijilati lagi. Kami memutar badan
sehingga nonokku sekarang berada dimukanya, dia segera melakukan
tugasnya dengan lidahnya sementara aku trus ja nyepongin kontolnya. “Dah
dulu Nez, masak ak ngecret lagi dimulut kamu”. Dia melepaskan bajuku
dan bajunya, kami sudah bertelanjang bulat diranjangku.
Aku minta sekarang dia menusuk nonokku dengan kontolnya karena
nonokku sudah tak tahan gatalnya. Aku telentang dan kubuka kakiku
lebar-lebar sambil mendesah. “Ayo om…entot in Inez, udah gak tahan
nih!!“aku memohon dengan sangat. Diapun naik keatasku sambil mengarahkan
kontolnya ke nonokku. Kontolnya digesek gesek ke bibir nonokku dan
mulai masuk pelan-pelan kepalanya. Dia mulai memasukkan kontolnya yang
besar itu ke nonokku. Pantatnya semakin didorong2, sampai aku merem
melek keenakan ngerasain nonokku digesek kontolnya. Dia mulai
menggerakkan kontolnya keluar dan masuk dinonokku yang sempit itu. “Wuah
Nez, sempit betul nonokmu”, dia menggumam tak keruan. Aku mulai
merasakan nikmat yg luar biasa. Secara naluri aku gerakkan pantatku
kekanan dan kekiri, mengikuti gerakan kontolnya yang keluar masuk, wuihh
tambah nikmat. Kulihat wajahnya menikmati sekali gesekkan kontolnya di
nonokku. Tubuhnya yang berada diatas tubuhku bergoyang-goyang maju
mundur, dia memperhatikan kontolnya sendiri yang sedang keluar masuk di
nonokku. Kakiku kunaikkan ke pinggangnya, pantatku kunaikan supaya aku
bisa menekan kontolnya makin masuk. Blees aw aw enak sekali terasa
nonokku sesak dimasuki ****** besarnya. aduh enaknya, terus makin masuk
kontolnya sampai tinggal pangkalnya.
Selang beberapa saat, dia mengajak ganti posisi, aku pasrah aja.
Aku disuruhnya nungging, dan dia menyodokkan kontolnya dari belakang ke
nonokku. Enngghh…” desahnya tak keruan. Sambil menggoyang pantatnya maju
mundur, dia memegangi pinggulku dengan erat, aku merasa nikmat yang
luar biasa. Tidak tahu berapa lama dia menggenjot nonokku dari belakang
seperti itu, makin lama makin keras sehingga akhirnya aku nyampe, “Om,
enjot yang keras, nikmat sekali rasanya”, jeritku. Dia mengenjot
kontolnya lebih cepat lagi dan kemudian pejunya muncrat didalam nonokku
berulang-ulang, banyak sekali. ‘crottt, croooth.., crooootttthh…’ Aku
merasa nonokku agak membengkak akibat disodok oleh kontolya yang besar
itu. Setelah istirahat beberapa saat, dia bertanya padaku “Gimana Nez?
enak kan?”. “Enak sekali om, rasanya nikmat sekali, no nok Inez sampe
sesek kemasukan kon tol om, abis gede banget sih”, jawabku. Dia mencabut
kontolnya yang sudah lemes dari nonokku. kontolnya berlumuran pejunya
dan cairan nonokku. Mungkin saking banyaknya ngecretin pejunya
dinonokku. Aku yang kelelahan hanya terkapar di ranjang. Tak lama
kemudian aku tertidur.
Ketika aku bangun, hari udah gelap. Segera aku kekamar mandi. Dia
gak ada, keluar dari kamar mandi, dia masuk kamarku dengan membawa
bungkusan. “Ni aku beliin nasgor, sukakan?” “Om tau aja kalo Inez
laper”. “Ya laperlah, dah kerja keras gitu, kalo gak diisi ntar gak bisa
ke ronde brikutnya lagi”. Waduh, sia blon puas ngentotin akunya. Ya gak
apalah, soale nikmat banget dientot ma kontol gede si om, jauh lebi
nikmat katimbang dientot cowokku.
Kami segera melahap nasi goreng yang
dibelinya, dia juga membeli teh kotak untuk kami minum. Dikamarku kalo
air putih aja si ada dispensernya. Nasi goreng yang dia beli porsinya
gede abnget, ampe aku kenyang banget jadinya. “Om kena penyakit orang
kaya neh”. “Paan tu?” “Abis makan ngantuk”. “Ya mandi ja dulu biar
segeran”. Kami masuk ke kamar mandi. Dia memelukku. Hebatnya kontolnya
udah ngaceng lagi. “Om, gak puas2nya si ngentotin Inez, tu kont0l om dah
ngaceng lagi”. Dia diem, tapi tangannya meremas2 toketku. Leherku
diciuminya dengan penuh napsu. Itu membuat napsuku juga bangkit dengan
cepat.
Dia segera duduk di toilet dan aku dipangkunya dalam posisi
memunggunginya. Kuarahkan kontolnya ke belahan bibir nonokku. Dengan
menggunakan tanganku, kugesek-gesekkan ujung kontolnya ke belahan bibir
nonokku. Kutempelkan ujung kontolnya ke ujung itilku dan
kugesek-gesekkan naik turun. Kini nonokku kembali mengeluarkan cairan
bening. Kemudian kontolnya yang sudah ngaceng keras kembali
dimasukkannya ke dalam nonokku.
Awalnya agak sulit juga kontolnya masuk
kedalam nonokku. Tetapi dengan sedikit bersusah payah akhirnya ujung
kontolnya berhasil menyeruak ke dalam nonokku yang kubantu dengan
sedikit menekan badanku kebawah, dan kuangkat kembali pantatku hingga
lama kelamaan akhirnya berhasil juga kontolnya amblas semua ke dalam
nonokku. Dengan posisi begini membuatku harus aktif mengocok kontolnya
dengan cara mengangkat dan menurunkan kembali pantatku, sehingga nonokku
bisa meremas dan mengocok-ngocok kontolnya. kontolnya terasa sekali
menggesek-gesek dinding bagian dalam nonokku. Saat aku duduk terlalu ke
bawah, kontolnya terasa sekali menusuk keras nonokku, nikmat yang
kurasakan tidak dapat kulukiskan dengan kata-kata lagi. nonokku semakin
lama semakin basah sehingga keberadaan kontolnya dalam nonokku sudah
tidak sesesak tadi. Kini aku pun sudah tidak kuat lagi menahan napsuku.
Aku tidak mampu lagi mengangkat dan menurunkan pantatku seperti
tadi, kini aku hanya bisa terduduk dalam posisi kontolnya masih
tertancap di dalam nonokku. Kugoyang-goyangkan saja pantatku sambil
duduk di pangkuannya, persis seperti Inul menggoyangkan pinggul dan
pantatnya, ngebor. Kedua tangannya sedari tadi asyik meremas kedua
toketku. Pentilku dicubit dan dipilin-pilinnya sehingga menimbulkan
sensasi tersendiri bagiku. Dia rupanya tidak mampu bertahan lama
merasakan goyang ngebor gaya Inul yang kulakukan. “Aduuh..! Nez, hebat
banget empotan no nok kamu! Aku hampir ngecret nich!” serunya sambil
tetap memilin pentilku. “Kita keluarin sama-sama yuk!” sahutku sambil
mempercepat goyanganku.
Dia rupanya sudah benar- benar tidak mampu bertahan lebih lama lagi
hingga didorongnya aku sedikit ke depan sambil dia berdiri, sehingga
posisiku menungging membelakanginya sambil berpegangan ke wastafel,
tetapi kontolnya masih menancap di dalam nonokku. Dia berdiri sambil
mengambil alih permainan, dia mengocok-ngocokkan kontolnya keluar masuk
memekku dalam posisi doggy style. “Aa.. Aacch!” kini giliranku yang
menyeracau tidak karuan. Aku merasakan kedutan-kedutan di dalam nonokku,
terasa sekali semburan hangat yang menerpa dinding memekku, pejunya
rupanya langsung muncrat keluar memenuhi memekku.
Bersamaan dengan itu,
aku pun mengalami hal yang serupa, kurasakan kedutan memekku berkali-
kali saat aku nyampe. Kami nyampe dalam waktu hampir bersamaan hingga
nonokku kembali penuh dengan cairan birahi kami berdua, saking penuhnya
sehingga tidak tertampung seluruhnya. Cairan kami yang telah tercampur
itu, meleleh keluar melalui celah nonokku dan merembes keluar hingga
membasahi perutku karena posisiku masih setengah menungging saat itu.
dia juga memejamkan matanya keenakan kontolnya merasakan kehangatan
nonokku. “Nez enak banget deh nonok kamu, peret banget”, bisiknya sambil
dia melumat bibirku “Abis ****** om gede banget si, Inez juga nikmat
banget om, sesek rasanya memek Inez kemasukan ****** om, kerasa banget
deh gesekannya”. Kami pun melanjutkan mandi bersama-sama. Setelah
selesai mandi dan mengeringkan tubuh kami masing-masing dengan handuk.
Malem itu dia gak pulang, dia membawaku berkali2 mereguk kenikmatan
bersamanya. Staminanya luar biasa sehingga dia bisa berkali2 menggocek
memekku dengan kontolnya sampe aku berkali2 nyampe. “Om kuat amir si,
bisa berkali2 ngentotin Inez terus, Inez lemes banget deh”. “Tapi nikmat
kan”. “Banget”. “Masi mau jadi cewekku?” “Mau om, asal dikasi nikmat
gini tiap malem ya”. Sungguh kenikmatan yang melelahkan. – END –
Salam Sukses Untuk Semuanya...
BalasHapusAYOOO...!!!!!
Bagi yang Suka Main Poker Uang Asli
Ayo Gabung Bersama Kami Di Wayangpoker
MENANG maupun KALAH Tetap mendapatkan Bonus Setiap Hari
Wayangpoker Situs terpercaya yang sudah lama berada diantara kita semua.
Minimal DEPOSIT CUKUP DENGAN Rp,20.000
Minimal WITHDRAW CUMA Rp.40.000
BBM : 2BE326CC
WWW.WAYANGPOKER.POKER